**BIARKAN CINTA ITU PERGI**
"Kenapa kamu berubah,an ?,”tanyaku penasaran.Tak terasa sudah sepuluh menit berlalu aku dan lelaki ini hanya berdiam diri didalam kelas.Lelaki inilah yang telah menemani hari-hariku selama satu tahun lebih.Dia bernama Ian. Satu menit dua menit bahkan tiga menit berlalu tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut lelaki ini.Ingin rasanya aku berteriak tapi mulut ini tak dapat berkata-kata. “Jawab an!,”kataku lemas seraya memohon “Aku bingung Dev!,”jawab Ian “Bingung ? kenapa?”Ian pun kembali terdiam,diam seribu bahasa.Aku menatap wajahnya tanpa kusadari pandangan matakupun tengah beradu dengannya. “Aku takut kata-kataku ini melukai hatimu Dev!,”kata Ian “Dengan kamu berdiam diripun itu sudah melukai hatiku An,”jawabku terisak “Jujur aku masih menyayangimu Dev,tapi aku tak bisa meneruskan hubungan ini,”sahut Ian Mendengar jawaban itupun aku tertegun.Ada sesuatu yang menetes dipipiku. Aku menangis.Dengan segera aku menghapus air mata itu. “Kenapa An?Apa karena Laras?,”tanyaku penasaran “Laras?Dari mana kamu tau itu?,”tanya Ian kebingunganLaras adalah adik kelas Ian dulu sewaktu SMP.Minggu lalu aku tidak sengaja melihat Ian sedang pergi bersama Laras di sebuah mall.Sejak itulah aku merasa curiga dengan Ian,dan semenjak itulah sikap Ian berubah terhadapku. “Jadi benar tentang semua ini?Jadi benar semua ini karena Laras?Kenapaa………” Belum selesai aku berkata-kata Ian berteriak ke arahku. “Devi dengarkan aku!Kalau semua ini memang harus berakhir ini semua bukan karena Laras atau siapapun.Aku sadar aku gak mungkin menaykitimu lebih dari ini Dev!”Aku hanya bisa terdiam mendengar kata-kata itu.Kata-kata yang benar-benar mencengankan telingaku. “Karena aku sayang kamu Dev,aku harus nglakuin semua ini.Ini juga demi kamu!,”kata Ian “Demi aku An ? Apa maksudnya?,”tanyaku heran “Suatu saat pasti kamu bakal ngerti,”jawabnya putus asaSuasanapun kembali sepi,masih terngiang-ngiang jelas semua kata-katanya.Setelah berpikir dan berdiam cukup lama mungkin memang benar smua kata-katanya.Mugkin hubunganku dengannya memang harus berakhir disini. “Kalau semua ini demi aku apa kamu bahagia dengan ini ?”,tanyaku “Mungkin iya bahkan mungkin juga enggak.Tapi aku akan selalu mencoba bahgia denagn ini semua,”jawabnya “Hmmm……kalau semua ini demi aku dan semua ini juga bikin kamu bahagia…Ok kita putus.Aku juga gak mau maksian perasaanmu ke aku lebih dari ini!,”kataku lirihTiba-tiba tangannya meraih tanganku,pandangan mata kamipun kembali beradu. “Maafkan aku Dev,tapi ini demi kita!,”katanya sambil tersenyum. Senyuman itu mungkin senyum terakhir kali,genggaman serta tatapan matanya pun mngkin jadi yang terakhir kali.Tak kuat rasanya aku menahan air mata ini lagi.Segera aku melepaskan genggaman tangannya dan bergegas meninggalkannya.Samar-samar aku mendengar Ian berteriak : “AKU SAYANG KAMU DEV !” Tak kuhiraukan lagi perkataannya walaupun dalam hati aku juga berteriak : “Aku juga sayang kamu!”Mungkin ini memang jalan yang terbaik untukku dan Ian.Dan mungkin memang benar aku harus membiarkan Cinta itu pergi dari hatiku untuk selamanya
is the best!!
BalasHapuswkwkwkwkwkwk