Hampir setiap hari gadis berparas elok itu duduk sendirian di halaman depan rumahnya. Memandangi ke arah tanaman anggrek yang ia koleksi membuatnya tersenyum bangga ,walaupun tidak dapat menutupi kegelisahan hatinya dan kini gundah melandanya . Ia seperti seseorang yang mencoba memegangi dirinya sendiri ,dan mencoba menutupi gundah dalam lubuk kecil hatinya. Ia menoleh kearah rumahnya karena seseorang memanggilnya bernada bas ,suaranya berat namun tegas
“Sarah masuk kamu nanti masuk angin , ngapain kamu di luar ? memangnya tidak bisa baca novelnya di dalam rumah saja ? sudah masuk !”
Tetes air mata jatuh ke pipinya yang merah , angin bertiup berusaha menghalau kepergian Sarah . Jalannya terasa sangat berat kini ,namun tetap saja langkah kakinya yang mungil tak dapat menolaknya untuk masuk . Rumah itu sudah bagaikan penjara bagi sarah ,hampir setiap waktunya ia habiskan di rumah itu kecuali saat jam sekolah . Ia berangan-angan untuk pergi lepas jauh terbang seperti layaknya burung , namun apa daya dirinya tidak mampu melakukan semua hal itu . Baginya itu hanyalah khayalan belaka yang tak mungkin sekalipun dapat menjadi nyata .
“Ngapain kamu pake acara nangis segala ! jadi anak jangan cengeng apus itu air mata kamu !” lagi lagi bentakan itu yang harus di terima oleh gadis mungil lemah itu
Ia menghapus airmatanya dengan kedua tangannya,menahan tangisnya dalan hati ,sembari menghela nafasnya . Mungkin sakit rasanya harus menahan semua emosi ,tangis , tawa, amarah semuanya . Tapi ia gadis yang cukup tegar ia masi mencoba untuk tersenyum walau sangatlah pahit rasanya . Ia tiba di depan pintu rumah,tanganya yang mungil membuka pintu masuk rumahnya dan kini ia lenyap di ujung pintu itu .
Tangisnya tak jua membuatnya tenang .Tegarnya tak mampu menahan perih di hatinya yang kini menusuk jantung . Angin sepoi sepoi di sore pun tak mampu menghibur dirinya . Namun tak sekalipun ia mencoba melawan,memberontak ,baginya kini hidup adalah suatu kodrat yang ia harus jalani . Ia percaya semua akan indah .
Matahari tenggelam di ufuk barat bumi, kini hangatnya sore yang indah berganti dengan dingin dan gelapnya malam . Rumah itu terlihat sepi sampai saatnya makan malam .
“Sarah , Ayah ayo makan malamnya sudah siap ini !”
Ia keluar dengan lesu ,namun ia masi berusaha menyembunyikan emosinya yang meluapluap di hadapan ayahnya .suasana terlihat harmonis semuanya menyantap makan malam dengan nikmat . Namun, sikap ayah sarah memang tak pernah berubah selalu keras . sarah adalah anak satusatunya dan dia adalah sorang perempuan mungkin itu adalah sebab utama ayahnya bersikap over protective kepadanya .
Ia memilih menyelesaikan makanan dengan cepat dan masuk ke kamar. Semakin lama kini ia semakin sering menyendiri , asik dengan khayalan dan dunianya sendiri,boneka teddy bear kado pemberian ibunya tahun lalu adalah teman curhat paling setia yang dimiliki oleh sarah . Hampir setiap malam ia bercerita tentang harinya kepada teddy bear itu ,baru ia memutuskan untuk mengakhiri hari dalam lelap tidur nyenyaknya .
***
Ia terbangun di pagi buta , saat sang fajar masi malumalu di ujung timur. Hari ini ia harus berangkat pagi pagi sekali ini badannya terasa berat sekali . Pikirannya melayang membayang kan hal yang selama ini ia takuti itu , pikirannya melayang tanpa arah dan tujuan mencari cari letak keadilan yang harusnya ia terima . Ia lekas mandi agar dapat menyegarkan otaknya .Namun hal itu tak membuatnya lenyap pikiran itu terus menerus muncul menyiksanya lebih kuat lagi .
Hari demi hari, ia coba memendam dalam2 rasa perih itu
Minggu demi minggu ,ia coba mengikhlaskan jln hidupnya
Bulan demi bulan , ia bersabar
Tahun demi tahun berlalu , ia tidak sanggup perih yang ia rasa kini mengganggunya
Sarah ,Kini ia bukan gadis yang berusaha menyembunyikan kegelisahannya , mukanya kini muram lesu tak bersemangat . Semua orang merindukan Sarah yang dulu yang selalu ceria semangat , rajin , santun , dan berprestasi . Namun kini semuanya telah lenyap bak di telan bumi taada yang menyangka sejauh itu perubahan sarah . Kini semuanya terbalik ,layak suatu gejolak bumi yang memberontak keluar dari tubuh Sarah.
***
“Sarah , berhenti tertawa perhatikan ke papan tulis kamu menggangu pelajaran saya !”
Sarah masih tetap saja tertawa,
“SARAH !”
“Iya bu ?”
“KAMU MAU DIAM ATAU KELUAR DARI KELAS SAYA !”
Kini sarah dan teman sebangkunya berhenti tertawa dan memasang muka polos layaknya anak kecil yang belum mengerti apa apa . Hingga pelajaran berakhir iya langsung pergi menuju kantin .
***
“Sarah , yaampun kamu pakai sepatu apa ini di hari senin ?”
“Sepatu biasa kenapa bu , kan setidaknya saya masi pake sepatu “
“ Kamu harus punya alasan yang masuk akal untuk make sepatu warna warni seperti itu dihari senin ”
“Alasan saya cuma gara-gara saya pengen , lagian bosen amat bu warna item terus “
“Sekarang kamu ke kantor guru cari bu salma , titip sepatu kamu di bu salma ”
“Yah bu tapi tapi kan ini keren bu”
“Gak ada tapi tapian pergi sekarang”
“Iya iya wuuuh !”
Sarah pergi namun ia tidak menuju ibu salma ia pergi kearah kantin . Ia memutuskan untuk membolos pelajaran Pak Tarjo karena ingin menenangkan diri .
Ia disana duduk termenung seorang diri . Pikirannya kacau tak tentu arah . separuh diri Sarah memberontak menuntut perlakuan ayahnya , yang selama ini membuatnya merasa tertekan dengan cara- cara membuat masalah di sekolah. Semua guru pun kini kesal dengan tingkah laku Sarah , seorang anak santun,sopan,baik,pintar menjadi seorang anak yang nakalnya melebihi batas
***
Sarah pulang telat hari ini ,dengan setumpuk belanjaan dari mal. Duit bulanannya bulan ini sudah habis ,padahal sekarang masih menunjukan tanggal 5 . Ia berusaha menahan tangisnya dengan memberontak , semua cara ia lakukan agar ayah tau bahwa caranya mendidik Sarah selama ini adalah SALAH BESAR. Suara itu menghentikan kaki Sarah , suara itu suara yang sangat di takuti sarah .
“Dari mana aja kamu sarah ?”
“Dari mana aja boleh, udah Sarah capek “
“Heh ! Dari mana kamu diajar kurang ajar gitu sama orang tua, ayah ini orang tua kamu .Ayah lagi ngomong jadi denger baik baik “
“ Ayah juga denger baik baik Sarah capek , yah . Sarah mau istirahat ,misi”
“ Tunggu dulu sekarang kamu duduk dulu “
“Mau ngmng apa si yah ?”
“ Tadi kamu ngapain aja di sekolah ?”
“Belajar lah yah masa belanja, kalo belanjaan ini dari mall”
“SARAH !”
“Apaan si yah ? ayah ini kenapa coba ? anaknya pulang tuh di sambut ini gajelas”
“ Apaan ? kenapa ? kamu ngapain tadi !”
“Gak kenapa kenapa ayah “
“ Dasar kecil kecil belajar boong !”
Sarah terdiam , wajahnya kini pucat pasih .
“Ngapain kamu pake sepatu warna warni gitu ?”
Sarah masih tetap dalam diamnya memandangi pola karpet di bawah kakinya
“Terus kenapa tadi kamu bolos pelajaran dan ngobrol di kelas pas guru menjelaskan . Ayah malu Sarah sama sikap kamu,kamu tau itu ! biar apa kamu berbuat seperti itu ?
Sarah makin menunduk ia tidak berani menatap mata ayahnya ,
“Jawab ayah ,Sarah ! Biar apa kamu melakukan seperti itu ? Biar di bilang keren ? haa ? Ayah gak pernah mengajarkan kamu agar berbuat seperti itu tau itu Sarah !”
“Ayah egois , ayah selalu mau Sarah denger Ayah selalu mau sarah patuhin ,tapi apa pernah ayah dengerin Sarah ? nggak ! Pernah ayah mikirin perasaan Sarah ? nggak ! Sarah iri Ayah sama temen-temen Sarah yang laen yang bisa maen di luar, yang bisa bebas . Sarah kerjanya cuma di rumah doang , bahkan untuk urusan sekolah kaya ekstra kulikuler , kegiatan sekolah lainnya aja Sarah gak pernah Ayah bolehin ikut. Ayah selalu maksa Sarah buat jadi apa yang ayah mau kaya jadi insinyur , sedangkan Sarah mau nya jadi penulis ayah ! Sarah mohon Ayah bisa ngertiin Sarah Ayah terlalu keras sama sarah“
Air matanya berlinang deras keluar dari kedua mata mungilnya. Ia sudah tidak dapat membendungnya lebih lama lagi . Badannya gemetar kuat , emosinya meledak-ledak.emosi yang selama ini dia bendung sendiri menyebabkan luka di hati nya . Kini dirinya lebih tenang semua luapan emosi telah ia keluarkan .
Ia berlari menuju kamarnya . Di ruang itu dia menyendiri ia tau ia salah berlaku kasar pada ayahnya . Namun satu sisi dirinya terobati semua sakit menahan gundah selama ini atas perlakuan ayahnya terbayar karena telah menyampaikan semua maksud dirinya . Ingin hati nya meminta maaf namun ia takut ayahnya malah semakin marah . Akhirnya ia putuskan menunggu redamnya amarah ayah hingga fajar tiba esok.
***
Fajar baru saja terbit dengan malu-malu , ia lekas terbangun untuk menepati janjinya hari kemarin . Namun tak di temukan ayahnya , berlarilah ia mengitari rumah mencari sosok ayahnya yang ia tinggal dalam keadaan marah kemarin
“Nak, cari siapa ?”
Suara ibu tibatiba terdengar ,ternyata ibu sudah bangun
“Cari ayah ,bu . ayah gak ada bu ibu tau ayah kemana ? Sarah mau minta maaf bu sama ayah”
“ Ayah tadi pagi pagi udah ijin mau ke kota ,nak”
“Ayah ngapain bu ke kota”
“Ayah dari kemarin sebenernya pengen bilang dia pindah tugas jauh selama ini ayah mendidik kamu biar kamu ga jadi anak liar sayang , ayah itu sayang banget sama kamu ”
“Ya Bu,Sarah salah sarah tau Bu harusnya Sarah ga seperti ini”
“Ayah punya sesuatu buat kamu ini “
Ibu memberikan secarik surat , amplop itu berwarna pink muda seperti warna kesuakaannya
Ia membukanya perlahan ,dan dalam kertas itu tertulis
Sarah anak ayah tersayang maafin ayah ya . Ayah terlalu keras sama kamu , ayah bukan ayah yang baik buat kamu ayah harusnya bisa lebih ngerti kamu . Ayah tau kamu gak pernah suka sama sikap ayah . Tapi ayah tetep sayang banget sama Sarah dan sayang itu gaakan hilang sarah walaupun kamu membenci ayah . Kamu anak ayah paling cantik ayah apalagi pas lagi senyum . ayah suka senyum sarah . Ayah mohon maafin ayah ya sarah , ayah mau kamu senyum terus . Maaf tadi ayah brangkat pagi pagi sekali ayah ga ijin sama kamu dulu . Ayah takut ganggu tidur kamu .Jaga diri ya sayang J
surat itu membuat sarah semakin terisak perih . Perih sekali rasanya sarah belum sempat meminta maaf kepada ayah karna sikapnya yang tidak sopan dan membangkang belakangan ini.
Ayah….
Dalam perih itu dia sendiri menyesali semuanya tanpa sadar perih malah berbalik melawan dirinya perih itu semakin menyiksa dada ,hingga kerongkongannya . Perihnya belum bisa hilang hingga kata maaf itu keluar dari mulutnya untuk sang ayah yang tak kunjung pulang . Dalam kesunyian itu ia menunggu sang ayah kembali ,setiap hari ia berdoa untuk sang ayah tercinta ,agar ia dapat kembali dengan selamat .
***
Hari ini keluarga itu berdiri di pantai nan indah disana .Bercanda bersama riang tawa canda menyertai mereka bersama .Angin pantai membelai lembut rambut sarah membuatnya berkibar .Mereka kini mengerti untuk saling terbuka dan saling menghormati tanpa , kebersamaan lah yang membuat mereka tetap satu karena untuk selamanya mereka adalah satu kesatuan . Karena itulah keluarga merupakan hal paling penting dan pokok di dunia ini . Hargailah keluargamu karna mereka lebih berharga dari apapun didunia ini
“Ayah Ibu kalian berarti di dunia ini dan aku sayang kalian melebihi apapun
Maaf karna kesalahan yang telah aku perbuat selama ini ,
Aku yakin takkan ada satu orang pun yang dapat menggatikan kalian
Kaish sayangmu tulus dan tak ternilai harganya
Terima kasih atas segala yang telah kau berikan , yang telah kau ajarkan
Aku sayang kalian untuk selama nya Ayah , Ibu “
“Sarah masuk kamu nanti masuk angin , ngapain kamu di luar ? memangnya tidak bisa baca novelnya di dalam rumah saja ? sudah masuk !”
Tetes air mata jatuh ke pipinya yang merah , angin bertiup berusaha menghalau kepergian Sarah . Jalannya terasa sangat berat kini ,namun tetap saja langkah kakinya yang mungil tak dapat menolaknya untuk masuk . Rumah itu sudah bagaikan penjara bagi sarah ,hampir setiap waktunya ia habiskan di rumah itu kecuali saat jam sekolah . Ia berangan-angan untuk pergi lepas jauh terbang seperti layaknya burung , namun apa daya dirinya tidak mampu melakukan semua hal itu . Baginya itu hanyalah khayalan belaka yang tak mungkin sekalipun dapat menjadi nyata .
“Ngapain kamu pake acara nangis segala ! jadi anak jangan cengeng apus itu air mata kamu !” lagi lagi bentakan itu yang harus di terima oleh gadis mungil lemah itu
Ia menghapus airmatanya dengan kedua tangannya,menahan tangisnya dalan hati ,sembari menghela nafasnya . Mungkin sakit rasanya harus menahan semua emosi ,tangis , tawa, amarah semuanya . Tapi ia gadis yang cukup tegar ia masi mencoba untuk tersenyum walau sangatlah pahit rasanya . Ia tiba di depan pintu rumah,tanganya yang mungil membuka pintu masuk rumahnya dan kini ia lenyap di ujung pintu itu .
Tangisnya tak jua membuatnya tenang .Tegarnya tak mampu menahan perih di hatinya yang kini menusuk jantung . Angin sepoi sepoi di sore pun tak mampu menghibur dirinya . Namun tak sekalipun ia mencoba melawan,memberontak ,baginya kini hidup adalah suatu kodrat yang ia harus jalani . Ia percaya semua akan indah .
Matahari tenggelam di ufuk barat bumi, kini hangatnya sore yang indah berganti dengan dingin dan gelapnya malam . Rumah itu terlihat sepi sampai saatnya makan malam .
“Sarah , Ayah ayo makan malamnya sudah siap ini !”
Ia keluar dengan lesu ,namun ia masi berusaha menyembunyikan emosinya yang meluapluap di hadapan ayahnya .suasana terlihat harmonis semuanya menyantap makan malam dengan nikmat . Namun, sikap ayah sarah memang tak pernah berubah selalu keras . sarah adalah anak satusatunya dan dia adalah sorang perempuan mungkin itu adalah sebab utama ayahnya bersikap over protective kepadanya .
Ia memilih menyelesaikan makanan dengan cepat dan masuk ke kamar. Semakin lama kini ia semakin sering menyendiri , asik dengan khayalan dan dunianya sendiri,boneka teddy bear kado pemberian ibunya tahun lalu adalah teman curhat paling setia yang dimiliki oleh sarah . Hampir setiap malam ia bercerita tentang harinya kepada teddy bear itu ,baru ia memutuskan untuk mengakhiri hari dalam lelap tidur nyenyaknya .
***
Ia terbangun di pagi buta , saat sang fajar masi malumalu di ujung timur. Hari ini ia harus berangkat pagi pagi sekali ini badannya terasa berat sekali . Pikirannya melayang membayang kan hal yang selama ini ia takuti itu , pikirannya melayang tanpa arah dan tujuan mencari cari letak keadilan yang harusnya ia terima . Ia lekas mandi agar dapat menyegarkan otaknya .Namun hal itu tak membuatnya lenyap pikiran itu terus menerus muncul menyiksanya lebih kuat lagi .
Hari demi hari, ia coba memendam dalam2 rasa perih itu
Minggu demi minggu ,ia coba mengikhlaskan jln hidupnya
Bulan demi bulan , ia bersabar
Tahun demi tahun berlalu , ia tidak sanggup perih yang ia rasa kini mengganggunya
Sarah ,Kini ia bukan gadis yang berusaha menyembunyikan kegelisahannya , mukanya kini muram lesu tak bersemangat . Semua orang merindukan Sarah yang dulu yang selalu ceria semangat , rajin , santun , dan berprestasi . Namun kini semuanya telah lenyap bak di telan bumi taada yang menyangka sejauh itu perubahan sarah . Kini semuanya terbalik ,layak suatu gejolak bumi yang memberontak keluar dari tubuh Sarah.
***
“Sarah , berhenti tertawa perhatikan ke papan tulis kamu menggangu pelajaran saya !”
Sarah masih tetap saja tertawa,
“SARAH !”
“Iya bu ?”
“KAMU MAU DIAM ATAU KELUAR DARI KELAS SAYA !”
Kini sarah dan teman sebangkunya berhenti tertawa dan memasang muka polos layaknya anak kecil yang belum mengerti apa apa . Hingga pelajaran berakhir iya langsung pergi menuju kantin .
***
“Sarah , yaampun kamu pakai sepatu apa ini di hari senin ?”
“Sepatu biasa kenapa bu , kan setidaknya saya masi pake sepatu “
“ Kamu harus punya alasan yang masuk akal untuk make sepatu warna warni seperti itu dihari senin ”
“Alasan saya cuma gara-gara saya pengen , lagian bosen amat bu warna item terus “
“Sekarang kamu ke kantor guru cari bu salma , titip sepatu kamu di bu salma ”
“Yah bu tapi tapi kan ini keren bu”
“Gak ada tapi tapian pergi sekarang”
“Iya iya wuuuh !”
Sarah pergi namun ia tidak menuju ibu salma ia pergi kearah kantin . Ia memutuskan untuk membolos pelajaran Pak Tarjo karena ingin menenangkan diri .
Ia disana duduk termenung seorang diri . Pikirannya kacau tak tentu arah . separuh diri Sarah memberontak menuntut perlakuan ayahnya , yang selama ini membuatnya merasa tertekan dengan cara- cara membuat masalah di sekolah. Semua guru pun kini kesal dengan tingkah laku Sarah , seorang anak santun,sopan,baik,pintar menjadi seorang anak yang nakalnya melebihi batas
***
Sarah pulang telat hari ini ,dengan setumpuk belanjaan dari mal. Duit bulanannya bulan ini sudah habis ,padahal sekarang masih menunjukan tanggal 5 . Ia berusaha menahan tangisnya dengan memberontak , semua cara ia lakukan agar ayah tau bahwa caranya mendidik Sarah selama ini adalah SALAH BESAR. Suara itu menghentikan kaki Sarah , suara itu suara yang sangat di takuti sarah .
“Dari mana aja kamu sarah ?”
“Dari mana aja boleh, udah Sarah capek “
“Heh ! Dari mana kamu diajar kurang ajar gitu sama orang tua, ayah ini orang tua kamu .Ayah lagi ngomong jadi denger baik baik “
“ Ayah juga denger baik baik Sarah capek , yah . Sarah mau istirahat ,misi”
“ Tunggu dulu sekarang kamu duduk dulu “
“Mau ngmng apa si yah ?”
“ Tadi kamu ngapain aja di sekolah ?”
“Belajar lah yah masa belanja, kalo belanjaan ini dari mall”
“SARAH !”
“Apaan si yah ? ayah ini kenapa coba ? anaknya pulang tuh di sambut ini gajelas”
“ Apaan ? kenapa ? kamu ngapain tadi !”
“Gak kenapa kenapa ayah “
“ Dasar kecil kecil belajar boong !”
Sarah terdiam , wajahnya kini pucat pasih .
“Ngapain kamu pake sepatu warna warni gitu ?”
Sarah masih tetap dalam diamnya memandangi pola karpet di bawah kakinya
“Terus kenapa tadi kamu bolos pelajaran dan ngobrol di kelas pas guru menjelaskan . Ayah malu Sarah sama sikap kamu,kamu tau itu ! biar apa kamu berbuat seperti itu ?
Sarah makin menunduk ia tidak berani menatap mata ayahnya ,
“Jawab ayah ,Sarah ! Biar apa kamu melakukan seperti itu ? Biar di bilang keren ? haa ? Ayah gak pernah mengajarkan kamu agar berbuat seperti itu tau itu Sarah !”
“Ayah egois , ayah selalu mau Sarah denger Ayah selalu mau sarah patuhin ,tapi apa pernah ayah dengerin Sarah ? nggak ! Pernah ayah mikirin perasaan Sarah ? nggak ! Sarah iri Ayah sama temen-temen Sarah yang laen yang bisa maen di luar, yang bisa bebas . Sarah kerjanya cuma di rumah doang , bahkan untuk urusan sekolah kaya ekstra kulikuler , kegiatan sekolah lainnya aja Sarah gak pernah Ayah bolehin ikut. Ayah selalu maksa Sarah buat jadi apa yang ayah mau kaya jadi insinyur , sedangkan Sarah mau nya jadi penulis ayah ! Sarah mohon Ayah bisa ngertiin Sarah Ayah terlalu keras sama sarah“
Air matanya berlinang deras keluar dari kedua mata mungilnya. Ia sudah tidak dapat membendungnya lebih lama lagi . Badannya gemetar kuat , emosinya meledak-ledak.emosi yang selama ini dia bendung sendiri menyebabkan luka di hati nya . Kini dirinya lebih tenang semua luapan emosi telah ia keluarkan .
Ia berlari menuju kamarnya . Di ruang itu dia menyendiri ia tau ia salah berlaku kasar pada ayahnya . Namun satu sisi dirinya terobati semua sakit menahan gundah selama ini atas perlakuan ayahnya terbayar karena telah menyampaikan semua maksud dirinya . Ingin hati nya meminta maaf namun ia takut ayahnya malah semakin marah . Akhirnya ia putuskan menunggu redamnya amarah ayah hingga fajar tiba esok.
***
Fajar baru saja terbit dengan malu-malu , ia lekas terbangun untuk menepati janjinya hari kemarin . Namun tak di temukan ayahnya , berlarilah ia mengitari rumah mencari sosok ayahnya yang ia tinggal dalam keadaan marah kemarin
“Nak, cari siapa ?”
Suara ibu tibatiba terdengar ,ternyata ibu sudah bangun
“Cari ayah ,bu . ayah gak ada bu ibu tau ayah kemana ? Sarah mau minta maaf bu sama ayah”
“ Ayah tadi pagi pagi udah ijin mau ke kota ,nak”
“Ayah ngapain bu ke kota”
“Ayah dari kemarin sebenernya pengen bilang dia pindah tugas jauh selama ini ayah mendidik kamu biar kamu ga jadi anak liar sayang , ayah itu sayang banget sama kamu ”
“Ya Bu,Sarah salah sarah tau Bu harusnya Sarah ga seperti ini”
“Ayah punya sesuatu buat kamu ini “
Ibu memberikan secarik surat , amplop itu berwarna pink muda seperti warna kesuakaannya
Ia membukanya perlahan ,dan dalam kertas itu tertulis
Sarah anak ayah tersayang maafin ayah ya . Ayah terlalu keras sama kamu , ayah bukan ayah yang baik buat kamu ayah harusnya bisa lebih ngerti kamu . Ayah tau kamu gak pernah suka sama sikap ayah . Tapi ayah tetep sayang banget sama Sarah dan sayang itu gaakan hilang sarah walaupun kamu membenci ayah . Kamu anak ayah paling cantik ayah apalagi pas lagi senyum . ayah suka senyum sarah . Ayah mohon maafin ayah ya sarah , ayah mau kamu senyum terus . Maaf tadi ayah brangkat pagi pagi sekali ayah ga ijin sama kamu dulu . Ayah takut ganggu tidur kamu .Jaga diri ya sayang J
surat itu membuat sarah semakin terisak perih . Perih sekali rasanya sarah belum sempat meminta maaf kepada ayah karna sikapnya yang tidak sopan dan membangkang belakangan ini.
Ayah….
Dalam perih itu dia sendiri menyesali semuanya tanpa sadar perih malah berbalik melawan dirinya perih itu semakin menyiksa dada ,hingga kerongkongannya . Perihnya belum bisa hilang hingga kata maaf itu keluar dari mulutnya untuk sang ayah yang tak kunjung pulang . Dalam kesunyian itu ia menunggu sang ayah kembali ,setiap hari ia berdoa untuk sang ayah tercinta ,agar ia dapat kembali dengan selamat .
***
Hari ini keluarga itu berdiri di pantai nan indah disana .Bercanda bersama riang tawa canda menyertai mereka bersama .Angin pantai membelai lembut rambut sarah membuatnya berkibar .Mereka kini mengerti untuk saling terbuka dan saling menghormati tanpa , kebersamaan lah yang membuat mereka tetap satu karena untuk selamanya mereka adalah satu kesatuan . Karena itulah keluarga merupakan hal paling penting dan pokok di dunia ini . Hargailah keluargamu karna mereka lebih berharga dari apapun didunia ini
“Ayah Ibu kalian berarti di dunia ini dan aku sayang kalian melebihi apapun
Maaf karna kesalahan yang telah aku perbuat selama ini ,
Aku yakin takkan ada satu orang pun yang dapat menggatikan kalian
Kaish sayangmu tulus dan tak ternilai harganya
Terima kasih atas segala yang telah kau berikan , yang telah kau ajarkan
Aku sayang kalian untuk selama nya Ayah , Ibu “